Mengenal Data Spasial dan Contohnya

Data Spasial

Apa itu data spasial? Mengapa kita perlu memahami tentang data spasial?

Ya, karena data spasial sangat dekat dengan kehidupan kita dewasa ini. Sehari-hari kita sering mengaksesnya melalui Google Maps, Apple Maps, dan Waze melalui ponsel kita. Rasanya kita tidak bisa lepas dari aplikasi maps pada ponsel kita.

Kalau dulu ada kata-kata “Malu bertanya sesat di jalan”, sekarang berubah menjadi “Tanpa Google Maps sesat di jalan.”

Lalu apa itu data spasial? Dan seperti apa contoh atau bentuk dari data spasial?

Artikel ini akan membahas lebih detail tentang apa itu data spasial dan beserta contohnya, simak terus sampai akhir ya.

Apa itu Data Spasial?

Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi objek di muka bumi yang umumnya digambarkan dalam sebuah sistem koordinat.

Data spasial juga sering disebut sebagai geodata, data geospasial, atau data geografis yang berisi informasi posisi objek di permukaan bumi. Dengannya, kita bisa meletakkan sebuah objek pada pada sebuah peta.

Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan representasi dari obyek di muka bumi.
Dalam perkembangannya, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi (diudara) dan dibawah permukaan bumi.

Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu

  • Data vektor
  • Data raster

Untuk memahami lebih detail apa itu data vektor dan data raster, yuk simak terus.

Apa itu Data Vektor?

Data vektor adalah data yang menggambarkan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis atau kurva, dan polygon beserta atribut-atributnya.

Umumnya data vektor didefiniskan di dalam sistem koordinat kartesian dua dimensi (x, y).

Di dalam model data vektor, garis-garis atau kurva (busur atau arcs) merupakan titik-titik yang saling berurutan dan berhubungan.

Data vektor terdiri dari beberapa tipe data:

  • Titik
  • Garis
  • Area
contoh data spasial vektor
Tipe Data Spasial Vektor

Data vektor umumnya disimpan dalam format file di bawah ini:

Contoh data vektor dalam kehidupan sehari-hari:

  • Batas wilayah administrasi (negara, provinsi, kabupaten, kecamatan, desa)
  • Jaringan jalan
  • Jaringan sungai

Apa itu Data Raster?

Data raster adala data yang digambarkan dengan struktur grid (cell) atau piksel, dimana setiap piksel menunjukkan satu nilai.

Dengan data raster, objek di permukaan bumi disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen.

Tingkat ketelitian model data raster sangat bergantung pada resolusi atau ukuran pikselnya terhadap objek di permukaan bumi.

Satuan elemen data raster biasa disebut dengan pixel, elemen tersebut merupakan ekstrasi dari suatu citra yang disimpan sebagai digital number (DN) (De Bay, 2000). Meninjau struktur model data raster identik dengan bentuk matriks. Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat kolom (x) dan barisnya (y) (Prahasta, 2001).

Untuk lebih mudah memahami data raster itu seperti apa, perhatikan ilustrasi di bawah ini:

konsep data raster
Konsep Data Raster. Sumber: National Ecological Observatory Network (NEON)

Pada ilustrasi di atas, bayangkan kita memiliki peta suatu tempat (area). Lalu, di atas peta itu kita tempatkan kotak-kotak (persegi) yang saling berhimpit seperti papan catur. Ukuran persegi tersebut adalah 1m x 1m.

Lalu masing-masing persegi tersebut kita beri nilai berdasarkan ketinggian tempat pada area di dalam peta tersebut. Lalu berdasarkan nilai tersebut, plot raster sesuai dengan nilai-nilai yang telah kita berikan. Dari gambar ilustrasi di atas, kita memahami bahwa kotak yang memiliki nilai makin besar (area dengan ketinggian makin besar) akan berwarna semakin gelap.

Jika pada ilustrasi di atas, ukuran perseginya adalah 1m, maka nilia 1m inilah yang disebut dengan piksel. Data-data dengan ukuran piksel lebih kecil memiliki kedetailan data yang lebih baik atau bisa kita katakan keakuratan data yang lebih tinggi, dan sebaliknya.

Perbandingan resolusi data raster. Sumber: National Ecological Observatory Network (NEON)

Data raster umumnya disimpan dalam file berformat di bawah ini:

Contoh data raster:

  • Data Digital Elevation Model (DEM)
  • Data citra penginderaan jauh
  • Data foto udara

Berikut ini ilustrasi penggabungan antara data vektor dan data raster dalam menggambarkan permukaan bumi:

data vektor dan raster
Data Vektor dan Data Raster

Pemrosesan Data Spasial

Pemrosesan data spasial disebut dengan geoprocessing. Pengelolaan, pemrosesan dan analisanya biasanya disesuaikan dengan model datanya.

Pengelolaan, pemrosesan dan analisa data spasial memanfaatkan pemodelan SIG (Sistem Informasi Geografis) yang berdasar pada kebutuhan dan analitiknya.

Analitik yang berlaku pada pemrosesan spasial seperti overlay, clip, intersect, buffer, query, union, merge; yang mana dapat dipilih ataupun dikombinasikan.

Berikut definisi dari masing-masing pemrosesan:

  1. Overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasial
  2. Clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi
  3. Intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan karakteristik dan criteria
  4. Buffer adalah menambahkan area di sekitar objek spasial tertentu
  5. Query adalah seleksi data berdasar pada kriteria tertentu
  6. Union adalah penggabungan / kombinasi dua area spasial beserta atributnya yang berbeda menjadi satu
  7. Merge adalah penggabungan dua data berbeda terhadap feature spasial
  8. Dissolve adalah menggabungkan beberapa nilai berbeda berdasar pada atribut tertentu
Exit mobile version