Setiap inovasi baru, pasti memiliki kendala atau tantangannya tersendiri. Hal inilah juga yang terjadi dengan implementasi cloud computing.
Walaupun dengan implementasi cloud computing sebuah perusahaan dapat menghemat biaya dan sumber daya, namun tak bisa dipungkiri jika ada kemungkinan terjadinya kendala ketika proses implementasi cloud computing.
Berikut ini beberapa kendala yang sering terjadi saat implementasi cloud computing di sebuah perusahaan.
Kendala / Tantangan Implementasi Cloud Computing
Keamanan
Masalah keamanan menjadi perhatian utama ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam layanan cloud computing.
Hal ini disebabkan karena data perusahaan disimpan dan diproses oleh pihak ketiga dan anda tidak dapat langsung melihatnya.
Masalah ini dapat meningkatkan risiko seperti otentikasi yang rusak, kredensial yang dibobol, peretasan akun, pelanggaran data (data breaches), dan lain-lain.
Menurut datapine.com, 93% dari perusahaan terkemuka di segala sektor sangat khawatir akan terjadinya masalah-masalah keamanan tersebut di cloud mereka.
Untungnya, akhir-akhir ini penyedia cloud sudah mulai berupaya meningkatkan keamanan sistem mereka.
Sebagai klien, anda juga diminta untuk dapat berhati-hati dengan mem-verifikasi apakah penyedia cloud menerapkan sistem manajemen yang aman dalam hal identitas pengguna, akses kontrol, keamanan database, dan protokol privasi.
Kurangnya Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli menjadi kendala terbesar kedua dalam implementasi cloud computing.
Karena teknologi cloud terus berkembang pesat, perlu adanya tenaga ahli yang dapat mengikuti pesatnya perubahan dalam teknologi ini.
Tentunya hal ini dapat diatasi dengan rutin diadakannya pelatihan untuk selalu menambah wawasan sumber daya yang ada.
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan adopsi dan migrasi cloud computing ditentukan oleh sumber dayanya.
Dengan banyaknya sumber daya yang difasilitasi untuk menjadi tenaga ahli, akan lebih besar pula kemungkinan untuk berhasil dalam implementasi cloud computing.
Manajemen Biaya Tak Terencana
Pada umumnya awam telah mengetahui bahwa implementasi cloud computing dapat menghemat biaya perangkat keras, perangkat lunak, serta proses manajemen, dan pemeliharaan komputer yang mahal karena kita hanya perlu mengakses melalui aplikasi perangkat lunak dengan koneksi internet.
Namun, sifat layanan yang pay-as-you-go pada cloud computing terkadang membuat sulit untuk menentukan dan memprediksi jumlah dan biaya karena tidak ada patokan biaya yang dikeluarkan pada bulan ini akan sama atau bahkan berbeda jauh dengan biaya yang akan dikeluarkan pada bulan depan.
Untungnya ada beberapa cara untuk mengontrol biaya cloud agar tetap terkendali, misalnya, mengoptimalkan biaya dengan melakukan analisis dan pelaporan keuangan yang lebih baik, mengotomatisasikan kebijakan untuk mengatur pelaporan manajemen, sehingga kendala dalam implementasi cloud computing dapat dikurangi.
Tata Kelola / Kontrol
Tata kelola IT yang tepat harus memastikan aset IT diimplementasikan dan digunakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang disepakati; memastikan bahwa aset ini dikontrol dan dipelihara dengan benar, dan memastikan bahwa aset ini mendukung strategi dan tujuan organisasi anda.
Pada dunia berbasis cloud saat ini, kebanyakan tata kelola IT tidak selalu memiliki kendali penuh atas pengadaan dan operasional infrastruktur.
Hal ini meningkatkan kesulitan bagi tim IT untuk menyediakan tata kelola, kepatuhan, risiko, dan manajemen kualitas data yang diperlukan.
Untuk mengurangi berbagai risiko dan ketidakpastian ketika transisi menuju cloud, tim IT harus menyesuaikan proses kontrol IT sebelumnya yang masih tradisional untuk melibatkan cloud.
Kesesuaian / Kepatuhan
Tantangan utama lainnya dari cloud computing adalah menjaga kesesuaian/kepatuhan.
Kepatuhan disini dimaksudkan sebagai seperangkat aturan tentang data apa yang diizinkan untuk dipindahkan dan apa yang harus disimpan untuk menjaga kepatuhan.
Aturan mengenai kepatuhan ini bisa ditetapkan oleh badan pemerintahan atau badan bersertifikat lainnya dan harus diikuti dan dihormati oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Cara mengatasi kendala ini adalah dengan mencari provider cloud computing yang memberikan kejelasan mengenai kepatuhan apa yang mereka tawarkan dan menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan.
Kepatuhan dapat diikuti dari berbagai organisasi besar bersertifikat dalam berbagai bidang, sebagai contoh untuk organisasi keperawatan kesehatan di Amerika Serikat harus mematuhi HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act of 1996), dan perusahaan di bidang keuangan dan perbankan dapat mengikuti sertifikasi dari PCI DSS (Payment Card Industry Data Security Standard).
Intinya, terlepas dari keistimewaan implementasi cloud computing, sebuah perusahaan tidak bisa tutup mata dengan kendala / tantangan yang datang bersamaan dengan proses implementasinya.
Perusahaan perlu memikirkan secara matang terkait rencana yang akan diambil untuk setidaknya meminimalisir kendala dalam implementasi cloud computing.
Leave a Reply