lifecycle implementasi cloud computing

Lifecycle dalam Implementasi Cloud Computing

Implementasi cloud computing menjadi sebuah keharusan bagi setiap perusahaan dewasa ini. Pasalnya cloud computing menawarkan begitu banyak manfaat bagi sebuah perusahaan.

Cloud memberikan tempat di mana data perusahaan anda tidak hanya dapat disimpan tetapi juga dapat diakses dengan mudah melalui internet. Dengan menggunakan Cloud Computing, Anda dapat meng-host dan mengelola aplikasi perusahaan Anda.

Cloud dapat membantu perusahaan anda meningkatkan efisiensi, meningkatkan akses karyawan ke sistem, menerapkan solusi yang dapat diskalakan (scalable), dan mendapatkan keunggulan kompetitif – semuanya dengan keamanan yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah.

Saat perusahaan anda ingin melakukan perpindahan ke cloud atau ingin meningkatkan operasi cloud yang ada saat ini, penting bagi anda untuk memahami bagaimana proses bisnis atau lebih mudah kita sebut lifecycle dalam implementasi cloud computing.

Sebelum membahas terkait lifecycle dalamimplementasi cloud computing, anda perlu mengerti terlebih dahulu masalah apa yang akan anda selesaikan dengan implementasi cloud computing. Mengidentifikasi masalah sebelum implementasi cloud akan membantu anda dalam menentukan jenis dan fitur cloud computing apa yang anda butuhkan.

Dengan begitu, solusi cloud computing yang anda pilih tepat sasaran dan dengan biaya yang optimal.

Manfaat Implementasi Cloud Computing

Ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dari penggunaan solusi cloud computing, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kinerja perangkat lunak dan perangkat keras

Melalui solusi cloud computing, sebuah perusahaan dapat dengan mudah mengetahui spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras apa yang terbaik untuk kinerja yang lebih baik dari aplikasi mereka di cloud.

2. Fleksibilitas dan keterjangkauan

Cloud Computing memberi penggunanya berbagai macam model dan fungsi penerapan di mana mereka dapat memilih opsi terbaik untuk aplikasi mereka. Layanan cloud jauh lebih terjangkau.

3. Peningkatan waktu aktif (up time) dan ketersediaan

Layanan dengan Cloud computing akan selalu tersedia dan memiliki waktu aktif (up time) yang bagus yang membantu dalam mengelola lebih banyak jumlah lalu lintas pada waktu tertentu.

4. Kolaborasi yang lebih baik dengan real-time sharing

Cloud computing memiliki real-time sharing yang hebat.

Lifecycle dalam Implementasi Cloud Computing

Agar tujuan implementasi cloud computing anda dapat dicapai dengan tepat, anda perlu mengetahui lifecycle dalam implementasi cloud computing. Terdapat 5 fase dalam implementasi cloud computing. Kelima fase tersebut akan kita bahas satu persatu di bawah ini.

1. Mendefinisikan Filosofi Cloud Anda

Fase pertama dalam implementasi cloud computing adalah mendefinisikan filosofi atau makna cloud itu sendiri bagi perusahaan anda.

Perusahaan perlu mengetahui apa arti cloud itu sendiri dan artinya bagi organisasi anda (terutama di bidang IT) ?  Bagaimana cloud dapat memberi keunggulan kompetitif?  dan Bagaimana dengan adanya cloud perusahaan mendapatkan akses ke teknologi dengan lebih cepat dan lebih hemat.

Selain sisi baik dari cloud, perusahaan perlu memahami risiko yang dapat muncul dari implementasi cloud itu sendiri. Beberapa hal yang harus menjadi point of view perusahaan saat mengimplementasi cloud adalah segi keamanan, ketersediaan, dan keandalan.

Setelah memahami tentang cloud, perusahaan harus memastikan jika memang cloud lah solusi yang sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan, bukan hanya karena mengikuti trend. Hal ini dikarenakan cloud belum tentu merupakan solusi yang tepat untuk semua skenario teknologi.

2. Membangun Roadmap Cloud

Setelah anda memutuskan untuk memanfaatkan cloud, anda perlu membangun roadmap cloud untuk memutuskan bagaimana anda akan memulai untuk mengimplementasi cloud. Anda dapat memulainya dengan memahami apa yang sudah anda miliki.

Poin-poin penting untuk membuat roadmap adalah dengan menjawab pertanyaan berikut:

  • Siapa yang menggunakan teknologi ini ?
  • Apa yang terjadi jika aset ini down?
  • Seberapa pentingkah membangun teknologi ini agar tidak pernah down?
  • Seberapa sensitif datanya?

Dari sana, mulailah merencanakan roadmap anda untuk migrasi ke cloud. Sebagian besar organisasi memulai dengan beban kerja infrastruktur IT tradisional seperti backup, disaster recovery, dan testing environment.  Kemudian melangkah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks.

3. Menuju Cloud

Pada fase satu dan dua, anda membangun pemahaman tentang apa yang harus anda lakukan. Pada fase ketiga ini, anda benar-benar memulai.

Saat anda membangun cloud, akan sangat membantu untuk menganggapnya sebagai hub dengan berbagai jaringan.

Hub ke cloud menentukan bagaimana perusahaan anda terhubung dan bagaimana orang masuk ke dalamnya.

Jaringan ini adalah aplikasi bisnis dan beban kerja yang akan diakses melalui hub. Hal ini merupakan praktik yang baik untuk membangun template standar yang digunakan untuk membuat setiap jaringan baru yang memastikan keamanan, ketersediaan, kepatuhan, dan fungsionalitas penting lainnya tersedia.

4. Mengelola Aset Anda

Pastikan anda memiliki gambaran yang jelas tentang kewajiban teknis anda dan kewajiban penyedia cloud. Siapa yang bertanggung jawab untuk pemantauan, manajemen patch, antivirus, administrasi cadangan, dan pemulihan dari errors?

Perusahaan anda juga perlu merencanakan tata kelola non-teknis – terutama manajemen pengeluaran. Pengeluaran anda dapat bervariasi dari bulan ke bulan karena perubahan penggunaan cloud, yang dapat menyebabkan tagihan tak terduga.

Memantau aktivitas cloud anda dan membuat penyesuaian pada penggunaan cloud adalah bagian penting untuk menjaga pengeluaran aktual anda sesuai dengan harapan.

5. Menerapkan Beban Kerja Transformasional

Fase kelima adalah saat anda beralih dari memastikan organisasi anda tidak berada pada posisi yang kurang menguntungkan secara kompetitif menjadi posisi keunggulan kompetitif. Perpindahan ke cloud dapat memberi perusahaan anda keunggulan kompetitif.

Anda dapat menskalakan jumlah pengguna yang luar biasa, mengumpulkan dan menganalisis data tanpa batas atau memanfaatkan teknologi yang muncul seperti Internet of Things, Blockchain, atau Kecerdasan Buatan.