Instagram Live

8 Tips Ampuh Melakukan Instagram Marketing Lewat Instagram Live

Salah satu fitur Instagram yang paling banyak disenangi para penggunanya hari ini adalah Instagram Story atau lebih dikenal dengan Instastory.

Berbeda pada saat perilisan pertamanya, Instastory dikritik banyak orang karena dianggap mencontek fitur Snapchat Story pada aplikasi Snapchat.

Namun, sejak fitur ini dirilis secara resmi sekitar lima tahun yang lalu, fitur ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Terbukti, sampai pada tanggal 28 Juli 2021 kemarin, statistik resmi dari Instagram menyatakan bahwa sudah lebih dari 500 juta pengguna yang menggunakan Instastory setiap harinya.

Selain itu, dalam situs Instagram Business disebutkan bahwa sudah lebih dari 4 juta akun bisnis yang menggunakan Instagram marketing ads lewat story setiap bulannya.

Hal ini menunjukkan bahwa Instastory berkembang menjadi salah satu fitur terfavorit pengguna Instagram saat ini.

Seiring bertambahnya user yang menggunakan Instastory dalam keseharian mereka, maka terdapat banyak fitur unik yang disematkan dalam fitur ini.

Salah satu fiturnya yaitu Instagram Live atau yang biasa disebut Instalive atau Live. Fitur ini dirilis secara resmi tiga bulan setelah perilisan fitur Instastory.

Instagram Live memungkinkan pengguna untuk mengambil video dan disiarkan secara langsung.

Konsep Instagram Live ini diambil dari konsep siaran langsung (live) pada acara-acara televisi, dimana acara tersebut menyajikan siaran secara langsung saat siaran itu sedang direkam tanpa adanya proses editing pada siaran tersebut.

Menurut Ash Read dari situs Buffer menyatakan bahwa fitur siaran langsung melalui Instagram juga banyak disukai orang, terbukti sudah hampir 100 juta user yang menggunakan Instalive setiap harinya.

Sama halnya dengan fitur Instagram lainnya, Instalive juga sudah banyak digunakan orang sebagai sarana promosi lewat media sosial Instagram.

Memang benar, salah satu bentuk Instagram marketing dapat dilakukan lewat Instagram Live.

Tetapi, karena ini merupakan siaran langsung, bagaimana caranya agar dari siaran singkat yang ditayangkan secara langsung itu dapat menggugah banyak audiens?

Instalive tidak memiliki banyak fitur sebanyak Instastory, karena konsepnya yang mementingkan siaran secara langsung. Tanpa editing atau filter apapun.

Lalu, bagaimana caranya agar siaran langsung kita tetap dapat menarik banyak perhatian audiens?

Nah, pada artikel kali ini Ngoolie.id akan membagikan beberapa tips sederhana agar live anda dapat terlihat menarik tanpa menggunakan editing apapun.

1. Tentukan rencana siaran langsung

Sama halnya dengan bentuk marketing pada umumnya, anda harus menentukan rencana marketing anda terlebih dahulu.

Hal ini juga harus dilakukan jika anda melakukan marketing lewat live, terlebih lagi karena live ini memiliki waktu yang terbatas.

Banyak hal yang harus anda rencanakan dalam Instagram live anda, seperti tujuan, target, live format, produk yang ingin di-tag saat live (bila ada), dan waktu live.

Semua hal ini sangat berkaitan erat, namun, yang terpenting adalah tujuan dan target dari live anda.

Anda harus pikirkan terlebih dahulu untuk apa anda melakukan instalive.

Apakah anda mengumumkan barang baru, mempromosikan barang yang sudah ada, berbagi voucher atau diskon kepada penonton, meningkatkan awareness terhadap suatu hal, atau ingin mencari tahu apa kebutuhan pasar anda?

Hal ini harus ditentukan terlebih dahulu, dan pastikan juga target dari live anda. Apakah dari live ini anda ingin agar penjualan anda meningkat atau agar semakin banyak orang berdonasi, atau target lainnya?

Pastikan juga sasaran live anda, apakah live anda ditujukan untuk para pelajar, para pengangguran, para ibu, para guru, atau kelompok masyarakat lainnya?

Dari tujuan, target, dan sasaran ini, maka anda dapat dengan mudah menentukan format dari siaran anda.

Menurut Werner Geyser dari Influencer Marketing Hub, umumnya terdapat lima format yang umum digunakan saat Instalive marketing, yaitu:

  • wawancara dengan orang yang berkepentingan
  • menunjukkan proses behind-the-scene
  • menjelaskan kelebihan dan fitur dari produk yang anda miliki
  • sesi tanya jawab untuk para penonton
  • pengumuman launching produk baru

Format ini dapat dengan mudah anda pilih jika tujuan dan target anda sudah jelas.

Misalkan, anda ingin tahu apa yang penonton anda perlukan saat ini, maka anda dapat menggunakan format sesi tanya jawab pada live anda.

Jangan lupa, tentukan juga waktu siaran anda. Idealnya, sebuah live minimal berlangsung selama 10 menit.

Menurut Chloe West dari Sprout Social jika kurang dari 10 menit, maka live anda terkesan tidak dirancang matang.

Sebaliknya, jika live anda terlalu panjang, maka live anda akan membosankan sehingga penonton tidak tertarik menonton live anda lagi di kemudian hari.

Instalive hanya boleh berlangsung maksimal satu jam, jadi jika anda perlu melakukan live lebih dari satu jam, maka anda harus membuat live yang kedua kalinya.

2. Latih kemampuan bicara dan pengambilan video

Sebelum memutuskan untuk membuat live, anda harus melatih kemampuan bicara anda dan bagaimana cara anda mengambil video saat live.

Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan bagi semua orang, terutama bagi orang yang sebelumnya tidak pernah melakukan public speaking di media manapun.

Bagi public speaker sekalipun, anda tetap harus melatih kemampuan anda untuk mempromosikan apa yang sedang anda inginkan promosikan lewat live.

Bagaimana cara anda berbicara agar penonton dapat tergugah untuk membeli produk anda, atau bagaimana cara anda berbicara agar penonton dapat ikut larut dalam suasana pahit yang sedang anda ingin bangun awareness-nya, semua itu harus dilatih agar penonton tidak salah dalam memahami siaran anda.

Terlebih lagi, jika anda ingin membangun awareness dari suatu keadaan sedih yang sudah terjadi, anda harus memainkan mimik muka anda agar penonton dapat ikut berempati dengan anda.

Selain itu, anda perlu melatih bagaimana cara mengambil gambar dengn posisi yang baik saat live.

Posisi pengambilan gambar yang baik mempengaruhi kualitas siaran anda nantinya. Jangan sampai anda mengambil video di tempat yang gelap atau tempat yang penuh keributan.

Hal-hal seperti ini akan membuat siaran anda terganggu oleh banyak hal di sekitar anda, sehingga membuat penonton pun bingung dan tidak tergugah dalam membeli produk anda.

Jika anda merasa tidak bisa melakukan public speaking dan take video dengan baik, maka anda dapat merekrut orang lain untuk menjadi tokoh utama dari siaran anda, dan meminta orang tersebut untuk mempromosikan barang sesuai rencana anda.

3. Promosikan siaran langsung anda sebelum waktu siaran

Setelah melakukan perencanaan dan latihan, maka anda harus memberikan pengumuman awal kepada follower atau audiens anda bahwa anda akan melaksanakan instalive.

Beri tahukan kepada mereka hari dan jam berapa anda melakukan live, serta tujuan anda dalam melaksanakan live.

Beri tahu juga apa fasilitas yang didapat ketika mereka menonton live anda, misalkan memberikan diskon ekstra terhadap semua produk anda jika mereka menonton live anda sampai selesai.

Anda dapat mengumumkan live anda dengan menggunakan berbagai media, bisa dengan posting-an biasa atau dengan memasang Instastory.

Dengan anda memberitahukan kepada penonton anda, maka penonton anda yang tertarik dengan live anda pasti akan berusaha untuk menyempatkan diri agar menonton live anda sampai selesai, dengan harapan agar mereka bisa mendapat diskon untuk semua produk anda.

Dengan begitu, tujuan live anda dapat lebih mudah tercapai dan penonton pun juga senang dengan siaran anda.

Tapi, jangan sampai ya memberi harapan palsu untuk penonton anda.

Misalnya anda sudah menjanjikan diskon ekstra di awal, namun di live anda, diskonnya ditiadakan karena beberapa kendala.

Hal ini akan membuat penonton kecewa dan tidak ingin menonton live anda lagi nantinya.

4. Siapkan barang yang ingin dipromosikan

Langkah ini wajib dilakukan bagi anda yang ingin menggunakan Instalive untuk mempromosikan barang anda dan meningkatkan audience engagement terhadap barang anda.

Untuk memfasilitasi penggunaan Instalive sebagai salah satu sarana marketing, Instagram baru-baru ini membuat fitur baru yang bernama Instagram Live Shopping dan Instagram Checkout.

Kedua fitur ini dapat digunakan bersamaan agar anda dapat menjual produk anda di tengah-tengah live.

Hal ini berbeda dengan Instagram Shop yang memiliki konsep online shop atau marketplace pada umumnya.

Live Shopping dapat anda gunakan agar online shop anda seakan-akan masih buka walaupun anda sedang melakukan live pada saat yang bersamaan.

Tetapi, produk yang ingin dipromosikan saat live ini harus dipersiapkan sebelum anda memulai live ya.

Produk yang dipromosikan ini dapat dimasukkan ke dalam Instagram Collection, dengan maksimal 30 produk.

Sementara, produk yang dapat di-pin atau yang menjadi produk utama anda selama live hanya boleh sebanyak satu produk saja.

Anda dapat menggunakan Live Shopping ini dengan mengikuti tahap-tahapnya di sini.

5. Berinteraksi dengan penonton anda

Agar peningkatan audience engagement lebih pesat, maka anda harus menyempatkan waktu untuk berkomunikasi secara langsung dengan penonton anda lewat live.

Apabila anda menggunakan format sesi tanya jawab pada live anda, tentu interaksi penonton pasti ada dalam live tersebut.

Namun, bukan berarti anda tidak perlu berinteraksi dengan penonton anda jika anda tidak menggunakan format sesi tanya jawab.

Semua format live pasti membutuhkan interaksi dengan penonton anda, oleh karena itu apapun format live anda, pastikan anda mengalokasikan sebagian waktu live anda khusus untuk membaca komentar dari penonton dan menjawabnya langsung lewat live anda.

Misalkan jika format live anda adalah menjelaskan kelebihan dan fitur dari produk anda, maka sesi tanya jawab perlu untuk diadakan di akhir live agar anda bisa langsung menjawab pertanyaan penonton terkait produk yang anda sedang promosikan.

Dengan begitu, penonton akan memiliki product knowledge yang lebih tinggi terhadap produk anda, sehingga penonton dapat lebih mempertimbangkan functionality dari produk anda jika mereka membeli produk anda.

6. Lakukan siaran langsung dengan waktu seefektif mungkin

Pelaksanaan live anda harus disesuaikan dengan rencana live anda di awal. Misalkan, anda merencanakan live selama 15 menit, maka pada saat live tersebut lakukanlah selama kira-kira 15 menit saja.

Jangan sampai anda melakukan live selama 40 menit jika anda merencanakan live hanya selama 15 menit.

Jika anda melakukan live dengan durasi yang jauh berbeda dengan apa yang anda rencanakan di awal, maka live tersebut tidak akan berjalan secara efisien dan efektif.

Hal ini penting untuk dipertimbangkan, supaya live anda tidak melenceng jauh dari rencana awal anda.

Memang, improvisasi perlu untuk dilakukan, terutama pada sesi tanya jawab di akhir, dimana anda ingin mengakhiri sesi tanya jawab namun masih banyak penonton yang bertanya sehingga sesi tanya jawab harus agak diperpanjang sedikit waktunya.

Namun, hal itu hanya dapat ditoleril jika anda menambah waktu live sebanyak 5 menit atau maksimal 10 menit saja.

Jangan terlalu lama menambah waktu live supaya penonton tidak bingung apa intisari dari live anda.

Anda pun juga harus pintar dalam membatasi pertanyaan penonton yang tidak sesuai dengan tujuan live marketing anda saat itu, sehingga anda tidak perlu menjawab semua pertanyaan penonton yang tidak ada hubungannya dengan live anda saat itu.

Untuk merespon pertanyaan penonton yang di luar bahasan live anda, anda cukup meresponnya dengan, “Nanti akan kami bahas pada live selanjutnya ya….”

Dengan begitu, penonton akan merasa tetap direspon pertanyaannya, walaupun jawaban dari anda tidak sesuai dengan apa yang penonton harapkan.

7. Akhiri siaran dengan memberikan kata-kata penutup yang positif dan Call to Action

Menjelang live berakhir, anda jangan buru-buru menghentikan live anda. Berikan simpulan kecil mengenai apa inti dari live anda secara keseluruhan.

Anda juga perlu memberikan kata-kata call to action, dimana penonton diajak secara langsung untuk melakukan apa yang sedang ingin anda capai di live marketing anda.

Misalkan, anda sudah memberikan e-book tentang pentingnya berwirausaha sejak dini, maka anda dapat mengajak penonton anda untuk membaca e-book anda secara keseluruhan setelah live usai dan memotivasi penonton agar ingin menjadi wirausahawan muda.

Hal ini juga penting untuk dilakukan ketika anda sedang mempromosikan barang, kata-kata call to action yang tepat saat menutup live yaitu mengingatkan kembali durasi diskon barang anda, misalnya seperti, “Ingat ya guys, promonya berlaku hanya hari ini saja lho….”

Dengan begitu, penonton akan buru-buru mengecek promosi anda di shop dan website anda, karena promosi barang tersebut sebentar lagi akan berakhir.

8. Masukkan siaran langsung anda ke Instastory anda

Setelah anda mengakhiri live anda, maka jangan lupa untuk memasukkan live anda sebagai Instastory anda.

Hal ini perlu untuk dilakukan agar orang yang tidak sempat menonton live anda masih tetap menonton hal apa saja yang sudah dibahas pada live tadi.

Dengan memasukkan live anda ke Instastory maka orang yang tidak menonton live anda masih tetap mendapat pesan dari live marketing anda.

Orang yang tidak menonton live anda masih berkesempatan untuk melihat apa hasil wawancara anda dengan public figure yang mereka sukai, misalnya.

Instastory hanya dapat dilihat selama 24 jam saja, jadi jika anda menyimpan live anda ke dalam story, ingatkan audiens anda agar mereka dapat menonton story anda nantinya.

Itulah beberapa tips sederhana dalam melakukan marketing dengan menggunakan Instagram Live. Semoga tips sederhana ini dapat membantu anda dalam membuat live marketing di Instagram dengan baik ya.