Apa itu DNS (Domain Name Server)? Mudahnya, DNS itu adalah sistem yang mengubah URL website menjadi IP Address.
Dahulu, sebelum ada DNS, anda harus harus mengetik alamat IP untuk mengakses website yang ingin anda kunjungi. IP (Internet Protocol) Address adalah serangkaian angka yang merupakan identitas perangkat yang terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan.
Mungkin saat ini anda sudah tidak begitu mengenal IP Address. IP Address ditulis 0.0.0.0 hingga 255.255.255.255. Betapa susahnya jika tidak ada DNS, kita harus menulis angka-angka untuk mengakses ke website tertentu.
Pada artikel kali ini akan dibahas lebih detail mengenai pengertian DNS, Fungsi DNS, Macam-macam DNS, cara kerja DNS dan kelebihan DNS. Simak terus sampai akhir ya.
Apa itu DNS?
DNS adalah kependekan dari Domain Name Server yang merupakan sistem yang menghubungkan antara URL (Uniform Resource Locator) dengan IP (Internet Protocol) Address.
DNS memudahkan hidup kita, karena untuk mengunjungi website Google, kita cukup mengetik dan pergi ke www.google.com atau www.google.co.id. Sangat merepotkan jika tidak ada DNS, anda harus mengetik 172.217.0.142 di address bar untuk akses Google.
Jadi dengan adanya DNS, hidup anda jauh lebih mudah, karena anda lebih mudah mengingat google.com (nama domain google) dibanding mengingat 172.217.0.142 (IP Address Google).
Fungsi DNS
Dari penjelasan dan ilustrasi di atas, sebenarnya sudah cukup jelas apa fungsi DNS. Fungsi utama DNS adalah men-translate nama domain ke IP Address supaya browser dapat memuat sumber daya internet.
Namun untuk lebih memahaminya, berikut ini beberapa fungsi DNS yang perlu anda ketahui:
- Menyimpan informasi IP Address dari sebuah nama domain
- Menyimpan URL berdasarkan IP Address yang dimasukkan (memappingkan URL dengan IP Address)
- Mengatur pemilihan server yang tepat untuk mengirim email
Itulah beberapa fungsi DNS yang perlu anda ketahui. Fungsi-fungsi tersebut akan berjalan otomatis saat anda mengakses sebuah domain.
Macam-Macam DNS
Informasi yang disimpan di dalam DNS disebut DNS record. Ada beberapa jenis informasi yang perlu diatur di dalam DNS Record. Berikut ini daftar DNS record yang umum digunakan:
- A Record atau Address record ─ menyimpan informasi hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
- AAA Record ─ menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
- MX Record ─ menyimpan informasi server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
- CNAME Record ─ digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Dengan fungsi ini Anda tak perlu memperbarui DNS record.
- NS Record ─ merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
- PTR Record ─ memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
- CERT Record ─ menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
- SRV Record ─ menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL
- TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
- SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
Cara Kerja DNS
Resolusi DNS bekerja melibatkan konversi nama host (seperti www.contoh.com) menjadi alamat IP yang dikenali komputer (seperti 192.168.1.1).
Alamat IP diberikan ke setiap perangkat yang terkoneksi dengan internet, dan alamat itu diperlukan untuk menemukan perangkat tersebut di internet. Jadi alamat IP itu seperti alamat jalan yang digunakan untuk menemukan sebuah rumah.
Saat pengguna internet ingin memuat halaman web, terjadilah proses penerjemahan apa yang diketik oleh pengguna (contoh.com) menjadi alamat yang dikenali oleh mesin komputer (IP) untuk menemukan halaman web contoh.com.
Untuk lebih memahami kerja dibalik resolusi DNS, penting untuk mempelajari tentang berbagai komponen perangkat keras yang harus dilewati oleh kueri DNS.
Untuk web browser, pencarian DNS terjadi “di belakang layar” dan tidak memerlukan interaksi dari pengguna komputer kecuali permintaan awal saja.
Ada 4 server DNS yang terlibat dalam memuat halaman web:
DNS Recursor
Recursor dapat dianggap sebagai pustakawan yang diminta untuk mencari buku tertentu di suatu tempat di perpustakaan.
DNS Recursor adalah server yang dirancang untuk menerima permintaan dari mesin klien melalui aplikasi seperti web browser (chrome, safari, mozilla, edge, dll).
Biasanya recursor bertanggung jawab untuk membuat permintaan tambahan untuk memenuhi permintaan DNS klien.
Root Nameserver
Root server adalah langkah pertama dalam menerjemahkan (menyelesaikan) nama host yang dapat dibaca manusia menjadi alamat IP.
Ini dapat dianggap seperti indeks di perpustakaan yang menunjuk ke rak buku yang berbeda – biasanya ini berfungsi sebagai referensi ke lokasi lain yang lebih spesifik.
TLD Nameserver
TLD (Top Level Domain) server atau Server domain tingkat atas dapat dianggap sebagai rak buku tertentu di perpustakaan.
Nama server TLD adalah langkah selanjutnya dalam mencari alamat IP tertentu, dan server ini menampung bagian terakhir dari nama host (Sebagai contoh untuk domain contoh.com, server TLDnya adalah “com”).
Authoritative Nameserver
Ini adalah nameserver terakhir dan dapat dianggap sebagai kamus di rak buku, di mana nama tertentu dapat diterjemahkan ke dalam definisinya.
Authoritative Nameserver adalah perhentian terakhir dalam kueri nameserver. Jika authoritative name server memiliki akses ke catatan yang diminta, itu akan mengembalikan alamat IP untuk nama host yang diminta kembali ke DNS Recursor (pustakawan) yang membuat permintaan awal.
Kelebihan DNS
Setelah anda mengetahui apa itu DNS dan bagaimana cara kerjanya, lalu mungkin anda bertanya-tanya sebenarnya apa manfaat dari penggunaan DNS.
Berikut ini beberapa manfaat dengan adanya DNS dalam dunia internet:
- Memudahkan dalam berinternet
Seperti sudah dijelaskan di atas, anda lebih mudah mengingat “contoh.com” dibanding mengingat “192.168.1.1”.
- Lebih konsisten
Ingatkah anda web nonton film gratis paling terkenal? Ya, “ganool.com, layarkaca21.com, dll”, semenjak diblokir oleh kominfo maka ketika anda mencari website nonton film gratis, akan muncul web-web dengan alamat IP Addressnya saja.
Lalu IP tersebut beberapa minggu kemudian tidak bisa diakses, lalu anda cari kembali dan anda menemukan IP Address yang berbeda. Padahal saat anda membukanya itu adalah website yang sama.
Kenapa demikian? Ya, jika website hanya menggunakan IP Address maka akan terjadi ketidakkonsistenan jika terjadi perubahan. Misalnya web dengan IP Address 0.0.0.0 telah diblokir oleh kominfo, lalu pemilik web perlu mengubah IP Address menjadi 1.1.1.1 supaya webnya bisa diakses.
Adanya DNS, nama host web lebih konsisten. Misalnya contoh.com, maka anda akan selalu mengakses web tersebut dengan nama tersebut. Meskipun terjadi perubahan IP Address pada web contoh.com itu tidak akan berdampak pada anda dalam mengaksesnya. Perubahan IP Address itu terjadi dibalik layar berkat adanya DNS.
- Kemudahan dalam Konfigurasi
Jika sebuah web memiliki kendala IP Address, maka dengan mudah untuk diganti IP Address-nya. Penggantian IP Address pada web dapat dilakukan dengan mudah karena adanya DNS.
- Lebih aman
Aktivitas transfer data online akan lebih terjaga keamanannya jika menggunakan DNS.
Itulah penjelasan mengenai apa itu DNS, pengertian, fungsi, macam-macam, cara kerja, dan kelebihan DNS. Semoga anda memahami penjelasan tersebut.
Jangan sungkan untuk bertanya di kolom komentar jika ada pertanyaan atau ingin berdiskusi lebih lanjut.
Terima kasih.
Leave a Reply