Instagram merupakan media sosial berbasis foto dan video yang paling populer saat ini. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, Instagram menjadi media sosial yang memiliki paling banyak pengguna.
Dikutip dari Oberlo.com dan Emarketer.com, setelah dirilis secara resmi pada tahun 2010 di operasi sistem iOS sampai bulan Juni 2021, aplikasi ini telah menggaet orang untuk menjadi penggunanya mencapai lebih dari 1 milyar pengguna aktif di seluruh dunia.
Yang lebih mencengangkan lagi, berdasarkan informasi pada situs Omnicore Agency, jumlah foto yang diunggah pada Instagram telah mencapai lebih dari 50 milyar foto sampai Juli 2021 lalu.
Sejak dirilis hampir sekitar 11 tahun yang lalu tepatnya pada bulan Oktober 2010, jumlah pengguna aplikasi ini meningkat sangat pesat. Dalam dua bulan pertama sejak perilisan di iOS, penggunanya sudah mencapai 1 juta orang. Dalam satu tahun, sudah ada 10 juta username yang ada pada platform ini (Wikipedia).
Setahun kemudian, tahun 2012 Facebook kemudian mengakuisisinya dan pada saat itu sudah ada 30 juta username yang terdaftar disana (Time). Tahun 2018 tepatnya pada bulan Juni, jumlah username ini menembus angka 1 milyar (Wikipedia).
Sejak Juni 2018 itu, tercatat bahwa aplikasi Instagram merupakan salah satu aplikasi yang diunduh paling banyak (populer) oleh pengguna baik dari AppStore maupun dari Google Play Store (Apptopia). Sampai saat ini, platform ini memiliki 1 milyar pengguna aktif per bulannya (Emarketer) dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif per harinya (Statista).
Dari angka-angka tersebut, mungkin Anda bertanya-tanya mengapa peningkatan jumlah pengguna di platform satu ini meningkat sangat pesat? Apa yang membuat banyak orang sangat senang dengan aplikasi ini?
Dalam artikel kali ini, Ngoolie.id akan membahas beberapa alasan mengapa banyak orang suka dengan media sosial Instagram, sehingga media sosial yang satu ini begitu populer terutama di kalangan anak muda.
Menurut Social Nomics dan Stephen Macintyre dari Feelguide, hampir sebagian besar orang ketika ditanya mengapa menggunakan Instagram, jawabannya adalah karena semua orang yang mereka kenal terutama teman dekat dan saudaranya menggunakan platform ini. Dapat dikatakan bahwa mereka yang mendaftar ke platform ter-populer ini karena adanya orang lain yang menggunakan platform ini juga.
Layaknya sebuah media sosial pada umumnya, aplikasi ini memang dibuat agar seseorang dapat saling berhubungan dan membangun relasi dengan orang lain di sebuah dunia maya. Hal ini sangat berbanding lurus dengan kenaikan jumlah pengguna, semakin banyak pengguna maka semakin besar kemungkinannya seseorang mendapat teman dari platform yang sangat populer ini.
Social Nomics dan Zohra Ashpari dari PCWorld juga menambahkan bahwa platform ini dapat menggugah kreativitas seseorang karena melihat foto yang disebar oleh orang lain yang ia ikuti. Karena platform ini berbasis foto, maka tak heran jika para fotografer akan ikut serta sebagai pengguna gram agar ia dapat membagikan hasil potretannya kepada orang banyak.
Orang yang ingin menekuni dunia fotografi, atau fotografer yang masih amatir akan terus aktif dalam platform ini agar ia terus mendapat ide dari foto-foto orang lain yang diunggah di sana. Dari sana, maka orang-orang amatiran tersebut akan membagikan fotonya sendiri dengan kreativitas uniknya, dan secara tidak langsung mereka sudah menjadi seniman di dunia maya karena hasil potretannya yang unik.
Tidak hanya bicara soal fotografi, orang yang tidak tertarik dengan fotografi pun juga banyak terinspirasi dari aplikasi ini. Adanya fitur follow membuat orang bisa memilih motivator siapa yang bisa ia ikuti, dan dari sana secara otomatis banyak orang akan terinspirasi lewat kata-kata dan posting-an dari sang motivator tersebut.
Richard Belton pada tulisannya di Medium, menambahkan bahwa aplikasi ini dapat menjadi portal kita untuk menjelajah dunia maya sedalam apapun itu. Hal ini sangat berbanding lurus dengan semakin ramai pengguna resminya.
Semakin ramai, maka semakin banyak orang mendapat berita tentang temannya, tentang orang terkenal yang mereka follow, dan terlebih lagi, tentang perkembangan dunia saat ini. Seakan-akan diri kita ini dapat berkeliling ke negara manapun hanya dengan satu klik saja. Begitu kata Richard Belton.
Instagram merupakan aplikasi berbasis foto, maka setiap post pasti disertai gambar. Sebuah gambar dapat membuat orang lebih tertarik untuk mengikuti posting-an kita dan membaca caption-nya.
Setiap gambar, apapun itu gambarnya, dapat menjadi sebuah kesempatan bagi seseorang untuk berbicara dan bercerita mengenai suatu hal. Mulai dari hal yang dianggap tidak penting, sampai hal yang sangat urgent untuk dibahas, sehingga meningkatkan awareness atau kesadaran masyarakat tentang isu-isu tertentu.
Selain itu, dengan adanya gambar, maka visualisasi kita terhadap hal tersebut akan semakin nyata dan lebih menarik perhatian banyak orang dibandingkan dengan hanya sekadar kata-kata.
Fitur filter yang ada dalam platform ini juga membuat banyak orang tertarik untuk menggunakannya. Sudah banyak sekali orang yang menggunakan filter dengan tujuan untuk menutupi kenyataan usianya yang sudah tidak muda lagi, atau sesimpel seperti menghilangkan jerawat pada mukanya.
Ketidaksempurnaan pada tubuh kita dapat tertutupi dalam sekejap dengan menerapkan filter-filter gambar atau foto. Hampir semua orang pengguna platform ini pasti pernah menggunakan filter, baik untuk hanya sekadar iseng atau untuk menutupi insecurity terhadap tubuhnya sendiri.
Selain itu, Ruth Gilbey dari MediaSmart.uk.commenyatakan bahwa mayoritas anak muda yang ia wawancarai merasa senang mem-posting sesuatu di sana karena sistem privacy-nya. “Saya bisa membagikan foto dan berkomunikasi dengan teman saya tanpa diketahui oleh keluarga saya”, kata seorang anak muda.
Richard Belton dalam tulisannya di Medium juga merasa bahwa sistem privacy ini membuat ia lebih nyaman untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan kenyamanan seperti ini ia tidak dapatkan dari platform lainnya. Adanya fitur seperti close friends juga membuat orang lebih bebas untuk membuat instastory yang ditujukan untuk orang-orang terdekatnya saja.
Macintyre menambahkan kembali, bahwa Instagram ini memiliki tampilan antarmuka atau yang biasa disebut user interface (UI) yang baik. Ia langsung membandingkannya dengan UI dari Facebook.
Ketika membuka Facebook, dalam satu layarnya kita dapat sekaligus melihat banyak link, foto, kolom chat, sidebar, dan banyak hal lainnya. Namun Instagram tidak demikian, memang platform ini dapat diakses lewat website, namun hampir sebagian besar penggunanya menggunakan aplikasi mobile untuk mengaksesnya.
Pada aplikasi mobile tersebut, Macintyre lebih senang dengan UI-nya karena tampilannya yang sederhana dan bebas hambatan, dan membuat para penggunanya mendapat engagement yang lebih baik.
Itulah beberapa alasan mengapa Instagram menjadi media sosial yang sangat populer dan disenangi saat ini. Informasi tersebut kami rangkum dari beberapa sumber yang kami kumpulkan.
Leave a Reply