“Bak menabuh genderang perang” begitulah kata-kata yang menggambarkan kampanye Anti-Mac yang dilakukan Intel sejak awal Februari (2 Februari 2021) lalu. Intel sebagai perusahaan raksasa pembuat chip mikroprosesor paling tersohor di dunia sepertinya geram dengan keputusan Apple yang merilis chip M1 sebagai pengganti chip Intel akhir November 2020 lalu.
Apalagi raksasa berlogo Apple cuil itu mengklaim dalam kampanyenya November lalu jika M1 adalah chip dengan performa jauh lebih baik dari chip PC yang ada sekarang. Chip PC yang ada sekarang berarti merujuk ke chip Intel. Karena seperti telah kita ketahui, sebelum menggunakan chip produksi sendiri, Apple menggunakan chip Intel sebagai otak dari semua mesin Macbook Pro, Macbook Air, iMac, iMac Pro dan Mac Pro sejak tahun 2005.
Meskipun tidak menyebut nama Intel dalam kampanye M1 yang dilakukan oleh Apple, tetapi sepertinya kampanye itu sangat menganggu Intel. Kini Intel membalas serangan tersebut dengan berkampanye yang berisi ledekan terhadap Mac (Anti-Mac).
2 Februari lalu Intel mencuit melalui akun twitternya: “Jika kamu dapat membolak-balik gambar mini pad Photoshop dengan ibu jari anda yang sebenarnya, berarti kamu sedang tidak menggunakan Mac. Pakailah PC”. Iklan tersebut diberi caption “Hanya PC yang menawarkan kemampuan mode tablet, layar sentuh, dan stylus dalam satu device.”
Lalu dilanjutkan pada tanggal 11 Februari 2021, Intel kembali mencuit iklan meledek Mac: “Jika anda dapat men-tenagai sebuah peluncuran roket dan menyalakan Rocket League, kamu sedang tidak menggunakan Mac. Pakailah PC.” Iklan tersebut diberi caption “Hanya PC yang dapat men-tenagai saintis dan gamer.” Cuitan ini sepertinya Intel ingin menggambarkan begitu banyak aplikasi yang diperlukan oleh engineer dan gamer yang tidak bisa dijalankan di Mac. Seperti halnya aplikasi game Rocket League yang tidak dapat dioperasikan lagi di Mac sejak tahun lalu.
Selain itu, kampanye tersebut juga menyertakan video berbayar dengan YouTuber Jon Rettinger di mana ia menunjukkan keuntungan memiliki laptop biasa daripada MacBook M1, seperti port USB standar, layar sentuh, dukungan eGPU, dan bekerja dengan dua layar eksternal.
Sementara itu, dikutip dari 9to5mac Apple mengatakan transisi dari prosesor Intel ke Apple Silicon Chips diharapkan akan selesai di akhir 2022, yaitu ketika perusahaan sudah tidak memiliki komputer Mac yang dijalankan dengan Intel.
Sepertinya Intel akan terus melanjutkan kampanye Anti-Mac ini, karena dengan adanya chip M1 tentu Intel telah merugi besar ditinggalkan oleh raksasa Apple. Tetapi saran saya, Intel kampanyenya yang keren dikit dong, jangan kaya pecundang.
Leave a Reply