android

Sistem Operasi Android: Sejarah dan Perkembangannya

Siapa yang tidak kenal sistem operasi android? Rasanya tidak mungkin jika anda pengguna smartphone, karena saat ini umumnya sistem operasi smartphone hanya ada dua pilihan yaitu Android dan iOS.

Pada artikel kali ini, ngoolie.id akan membahas secara singkat tentang sistem operasi android yang meliputi sejarah dan perkembangannya.

Penggunaan perangkat elektronik seperti komputer atau smartphone tentunya tidak bisa lepas dari adanya sistem operasi pada perangkat tersebut. Sistem operasi menjadi sesuatu yang penting dan tidak dapat dipisahkan dengan perangkat yang digunakan, karena melalui sistem operasilah perangkat tersebut dapat difungsikan.

Sistem operasi menghubungkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), beserta fitur-fitur lain yang ada pada software tersebut. Sistem operasi lebih dikenal dengan nama operating system, yang disingkat menjadi OS.

Pada komputer, kita mengenal OS seperti Windows yang merupakan OS paling populer digunakan pada komputer, baik laptop maupun komputer desktop. Selain, Windows tentunya ada beberapa sistem operasi lain untuk komputer, seperti Linux.

Sementara untuk smartphone sendiri, kita mengenal Android OS, yang menjadi OS paling populer sampai saat ini. Selain Android, smartphone keluaran Apple Inc. menggunakan OS khusus yang dinamakan iOS.

Selain kedua OS tersebut, terdapat juga ada juga Symbian OS dari Nokia dan Windows Phone OS, sebuah OS yang khusus dibuat oleh Windows untuk smartphone. Nah, pada artikel kali ini, akan dijelaskan mengenai sejarah singkat Android OS,dan perkembangannya hingga saat ini.

Android adalah OS yang paling banyak digunakan pada perangkat smartphone saat ini. OS ini berbasis Linux dan dirancang khusus untuk perangkat layar sentuh seperti smartphone dan tablet, walaupun belakangan ini Android juga banyak digunakan sebagai OS pada perangkat televisi.

Android OS awalnya dikembangkan oleh Android Inc. dan mendapat dukungan dana dari perusahaan raksasa yaitu Google. Hingga akhirnya, Google resmi mengambil alih Android pada tahun 2005. Kemudian, Android resmi dirilis pada tahun 2007.

Setelah resmi dirilis, banyak produsen yang berusaha untuk menyematkan OS ini ke dalam smartphone buatan mereka. Hingga bulan Oktober 2008, sudah ada smartphone Android pertama, yaitu HTC Dream.

Google merilis kode Android di bawah lisensi Apache. OS ini merupakan OS yang bersifat open source. Hal ini memungkinkan perangkat lunak dari OS ini dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para produsen smartphone, operator selular dan pengembang aplikasi.

Hal ini menyebabkan Android memiliki sejumlah besar komunitas yang membuat dan mengembangkan berbagai macam aplikasi, sehingga fungsi Android dapat lebih maksimal digunakan pada smartphone tersebut. Hal ini nampak jelas pada Google Play Store yang merupakan wadah aplikasi yang khusus dibuat untuk para application developer.

Hingga bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi yang tersedia di Google Play Store, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh. Umumnya, para developer mengembangkan aplikasinya dengan bahasa pemrograman Java.

Hal inilah yang mengakibatkan Android menjadi OS yang paling banyak digunakan di perangkat mobile dan menguasai sebagian besar pasar global smartphone.

Tercatat pada Maret 2013, produk Samsung yang berbasis Android menguasai 64% pangsa pasar smartphone secara global (Sumber: Ingrid Lunden dari TechCrunch).

Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android yang berbeda-beda dengan beragam versi (Sumber: Charles Arthur dari The Guardian).

Android Inc. didirikan oleh Andy Rubin dan Rich Miller di Palo Alto, California, Amerika Serikat pada bulan Oktober 2003. Awalnya, pengembangan Android lebih ditujukan untuk membuat sebuah sistem operasi canggih pada kamera digital.

Namun, karena pasar kamera digital tidak terlalu menjanjikan, maka kemudian Android dikembangkan untuk smartphone. Android pun bersaing dengan operating system Symbian dan Windows Mobile yang waktu itu sudah terlebih dahulu ada.

Hingga tanggal 17 Agustus 2005, Google mengakuisisi Android Inc. dan menjadikannya sebagai salah satu anak perusahaan Google. Pada saat itu, pendiri Android Inc. masih tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan pengembangan Android OSini.

Pada tanggal 5 November 2007, diadakan sebuah konsorsium yang beranggotakan beberapa perusahaan teknologi yang ternama seperti Google, produsen smartphone seperti HTC, Sony dan Samsung, serta produsen chipset seperti Qualcommdan juga perusahaan perusahaan operator selular.

Konsorsium itu bernama OHA (Open Handset Alliance), yang bertujuan mengembangkan suatu standar bersama dan terbuka untuk perangkat selular. Dalam konsorsium inilah, Google mengumumkan sistem operasi ciptaannya yaitu Android.

Salah satu hal yang menarik pada Android OS adalah antarmukanya yang unik. Tampilan antarmuka Android mengalami banyak penyempurnaan pada setiap versi Androidnya.

Secara umum, antarmuka pada Android dibagi menjadi halaman depan (home screen) yang biasanya menampilkan ikon dan widget utama seperti browser atau jam. Selain halaman muka, kita juga diberikan halaman menu yang berisi aplikasi-aplikasi yang terinstalasi di device tersebut.

Halaman menu ini bisa lebih dari satu halaman, tergantung banyaknya aplikasi yang terinstalasi pada device tersebut. Untuk berpindah antar halaman menu, kita dapat melakukannnya dengan menggeser layar ke samping.

Ikon aplikasi yang sering kita buka dapat juga kita tampilkan di halaman depan, sehingga mempermudah pengguna untuk membuka aplikasi tersebut. Cukup dengan tempelkan jari di ikon tersebut dan tahan sebentar, otomatis ikon aplikasi tersebut akan dipindahkan ke halaman depan.

Kostumisasi halaman depan dapat dilakukan dengan leluasa oleh setiap pengguna, demikian juga ikon pada halaman menu. Kita pun juga bisa membuat folder yang mengelompokkan beberapa aplikasi yang sejenis untuk memudahkan pencarian aplikasi.

Selain itu tersedia bar di atas halaman muka. Bar ini berisi pengaturan singkat perangkat yang sedang kita gunakan.

Cara membuka bar ini yaitu dengan menarik bagian atas layar ke bawah. Setelah bagian atas tersebut ditarik ke bawah, maka akan tampil beberapa pengaturan seperti bluetooth, Wi-Fi, volume dan lain-lain.

Semuanya ini memberikan keleluasaan kepada setiap pengguna untuk mengkostumisasi perangkatnya sesuai keinginan.

Tidak ketinggalan juga, terdapat juga fitur Gyroscope (giroskop) yang berguna untuk mengubah suatu tampilan dengan posisi layar. Dengan fitur giroskop ini, maka kita dapat menggunakan Android smartphone baik secara tegak (vertical) atau pun secara mendatar (horizontal).

Fitur ini berguna untuk bermain game dan memutar video. Tentunya, untuk melengkapi giroskop ini, tersedia tombol yang bernama auto rotate screen pada bar untuk menghidupkan atau mematikan fitur ini.

Antarmuka Android ini pun awalnya lebih menekankan penggunaan jari seperti menggeser, mencubit dan mengetuk, sehingga memberikan respon yang lebih cepat dan alami pada device tersebut. Namun pada pengembangannya, antarmuka Android juga sudah mendukung penggunaan perangkat lain seperti stylus pen.

Pada Smart TV pun, antarmuka Androidnya dapat dikostumisasi melalui sebuah remote TV. Belakangan ini juga sudah mulai banyak laptop yang Android OS seperti Chromebook. Device seperti Chromebook ini pun dapat menerima input baik dari sentuhan jari maupun dari pergerakan mouse.

Saat ini, versi Android yang ada sampai saat ini sudah mencapai Android 12. Sebelum Android 12, terdapat versi Android yang sebelumnya. Berikut ini versi Android dari awal hingga saat ini.

  • Android 1.0 (Astro-Alpha) dan Android 1.1 (Bender-Beta)

Alpha dan Beta merupakan versi Android pertama yang diluncurkan oleh si penemu Android yaitu Andy Rubin. Android Alpha dan Beta diluncurkan pada bulan September 2008 dengan smartphone pertamanya yaitu HTC Dream.

  • Android 1.5 (Cupcake)

Cupcake dirilis tanggal 30 April 2009. Sejak Cupcake dirilis, Android mulai menggunakan nama dessert (hidangan penutup) sebagai nama marketing-nya (nama dagangnya). Versi ini dianggap sebagai versi pertama yang mengubah fitur-fitur smartphone kala itu.

  • Android 1.6 (Donut)

Hanya berselang lima bulan dari perilisan Cupcake, maka muncullah Android Donut untuk menyempurnakan bug dari Cupcake. Versi Donutini juga sudah melakukan banyak pembaharuan, terutama dukungan untuk smartphone dengan layar yang lebih besar.

  • Android 2.0 dan 2.1 (Eclair)

Eclair menjadi versi yang menyempurnakan Donut. Eclair dilengkapi dengan fitur bluetooth dan kamera. Smartphone yang menggunakan versi ini adalah HTC Nexus One.

  • Android 2.2 (Froyo/Frozen Yoghurt)

Froyo pertama kalinya dirilis pada tanggal 20 Mei 2010. Versi Froyo ini semakin mengukuhkan Android sebagai OS utama pada perangkat mobile mengalahkan Symbian.

Versi Froyo ini ditambah lagi dengan peningkatan kerja hardware dan fitur keamanan. Selain itu, disematkan juga fitur USB tethering dan Wi-Fi hotspot.

  • Android 2.3 (Gingerbread)

Tidak sampai setahun setelah Froyo dirilis, Gingerbread kemudian diluncurkan pada bulan Desember 2010. Pada Gingerbread, terjadi perombakan besar pada tampilan antarmukanya, sehingga menjadi semakin bagus dan user friendly. Smartphone buatan Samsung dengan brand Samsung Galaxy­nya mulai banyak menggunakan versi Gingerbreadini.

  • Android 3.0 dan 3.1 (Honeycomb)

Honeycomb dirilis pada tanggal 10 Mei 2011. Versi ini diluncurkan sebagai dukungan terhadap perangkat tablet yang dikeluarkan oleh Samsung, yang bernama Samsung Galaxy Tab.

  • Android 4.0 (Ice Cream Sandwich/ICS)

ICS dirilis pada tanggal 19 Oktober 2011. Versi ICSini menyempurnakan tampilan animasi yang semakin halus dan responsif.

  • Android 4.1 dan 4.3 (Jelly Bean)

Jelly Bean dirilis pada bulan Juni 2012. Versi ini memberikan peningkatan pada sektor pengolahan grafis sehingga resolusi layar yang ditampilkan menjadi semakin tajam.

  • Android 4.4 (KitKat)

KitKat dirilis pada bulan Oktober 2013. KitKat ini dapat dikatakan sebagai versi yang terbaik dibandingkan versi-versi pendahulunya.

Hal ini membuat KitKat menjadi versi Android terfavorit di hampir semua jenis smartphone. Kelebihan KitKat adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan perangkat dengan spesifikasi yang cukup rendah.

Dengan kemampuan ini, maka KitKatdapat menunjang munculnya smartphone dengan harga yang murah di pasaran. Hal ini disebabkan karena spesifikasi KitKatpada smartphone tersebut relatif rendah, tapi walaupun begitu, KitKat tetap memberikan kinerja dan tampilan yang bagus.

  • Android 5.0 dan 5.1 (Lollipop)

Lollipop dirilis pada Juni 2014 sebagai tandingan KitKat. Pada waktu itu, Lollipopdirilis khusus untuk flagship smartphone dengan spesifikasi yang tinggi. Versi ini sudah mendukung arsitektur 64-bit yang mampu menggunakan RAM diatas 3 Gigabyte.

  • Android 6.0 (Marshmallow)

Adanya fingerprint sensor pada Android device mulai diperkenalkan melalui Marshmallow. Dirilis pada bulan Oktober 2015, Marshmallow memberikan keamanan biometrik bagi penggunanya.

  • Android 7.0 dan 7.1 (Nougat)

Nougat dirilis pada bulan Juni 2016. Versi ini menambahkan fitur split screen, yaitu fitur untuk membagi tampilan layar dengan dua aplikasi sekaligus.

  • Android 8.0 dan 8.1 (Oreo)

Oreo dirilis pada bulan Agustus 2017. Versi Oreoini meningkatkan performa multitasking dibanding versi sebelumnya.

  • Android 9.0 (Pie)

Pie resmi diperkenalkan pada bulan Agustus 2018, tepat setahun setelah perilisan Oreo. Versi ini menambahkan fitur navigasi seperti gesture yang menggantikan tombol fisik. Pie merupakan versi Android terakhir yang menggunakan dessert sebagai nama marketing-nya.

  • Android 10 (Q)

Android Q diluncurkan pada tanggal 13 Maret 2019. Versi Qini menambahkan fitur dark mode sebagai salah satu cara untuk menghemat baterai.

  • Android 11

Android 11 dirilis pada tahun 2020. Pada Android 11, diperkenalkan notifikasi conversation yang khusus digunakan untuk fitur chat dan messaging.

  • Android 12

Android 12 baru diluncurkan pada tanggal 18 Mei 2021 lalu. Sampai saat ini, Android 12 masih dalam tahap pengembangan.

Itulah sejarah dan perkembangan Android. Melihat penyempurnaan yang terus dilakukan pada versi Android, dan ketersediaan aplikasi di Google Play Store yang semakin banyak, maka dapat dipastikan Android akan tetap menjadi sistem operasi utama pada smartphone dan perangkat lain di masa yang akan datang.