Domain Name System

Domain Name System (DNS) dan World Wide Web (WWW)

Domain Name System (DNS) adalah komponen penting dari internet yang menerjemahkan nama domain yang dapat dibaca manusia (seperti www.example.com) menjadi alamat IP yang digunakan komputer untuk mencari sumber daya di internet.

Zaman dahulu untuk mengakses sebuah web atau sumber daya internet Anda harus mengakses dengan kode numeric misalnya 201.235.245.225, tentu ini akan susah sekali mengingatnya.

Dengan ditemukannya DNS, maka akses internet menjadi lebih mudah. Anda tidak perlu mengingat-ingat nomor lagi.

Berbicara soal Domain Name System, erat kaitannya dengan perkembangan dan pertumbuhan internet itu sendiri. Berikut gambaran singkat tentang DNS.

Masa Awal Internet

Pada masa-masa awal internet, ketika internet pertama kali digunakan oleh para peneliti dan akademisi, nama host dan alamat IP disimpan secara manual dalam satu file yang disebut file “hosts.txt”. File ini didistribusikan ke semua komputer yang terhubung dengan ARPANET, dan menjadi semakin tidak praktis seiring dengan berkembangnya internet.

RFC 882 dan RFC 883 (1983)

Pada tahun 1983, dua RFC (Request for Comments) diterbitkan oleh Paul Mockapetris, yang meletakkan dasar bagi DNS seperti yang kita kenal sekarang. RFC 882 memperkenalkan konsep sistem database terdistribusi untuk memetakan nama ke alamat, dan RFC 883 menjelaskan protokol untuk mengimplementasikan sistem ini.

DNS pada 1980an-1990an

1980an dan Awal 1990an, DNS diterapkan secara bertahap, dan domain tingkat atas atau Top-Level Domain (TLD) pertama diperkenalkan. Awalnya TLD hanya ada beberapa, seperti .com, .org, .gov, dan .edu. Kumpulan TLD terbatas ini diperluas seiring berjalannya waktu hingga mencakup TLD kode negara (ccTLD) seperti .uk, .de, dan .jp.

ICANN (1998)

Pada tahun 1998, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) didirikan untuk mengawasi pengelolaan dan koordinasi DNS. Sebelumnya, DNS dikelola oleh satu organisasi, Internet Assigned Numbers Authority (IANA) milik Jon Postel.

Perluasan gTLD (2000an-2010an)

Pada tahun 2000-an dan 2010-an, terjadi perluasan domain tingkat atas generik (gTLD) secara signifikan. Hal ini termasuk pengenalan ekstensi domain seperti .info, .biz, .name, dan banyak lagi, serta pengenalan gTLD baru seperti .app, .blog, dan .guru.

DNSSEC

Ekstensi Keamanan Sistem Nama Domain atau Domain Name System Security Extensions (DNSSEC) diperkenalkan untuk meningkatkan keamanan DNS dengan menambahkan tanda tangan digital ke data DNS. DNSSEC membantu mencegah serangan spoofing DNS dan peracunan cache.

Internasionalisasi

Upaya dilakukan untuk menginternasionalkan nama domain, memungkinkan rangkaian karakter non-Latin dalam nama domain. Hal ini membuat internet lebih mudah diakses oleh pengguna di wilayah yang tidak berbahasa Inggris.

Perkembangan DNS

DNS terus berkembang dan tumbuh seiring berkembangnya internet. Jumlah nama domain terdaftar telah tumbuh secara eksponensial, dan infrastruktur DNS terus ditingkatkan untuk menangani peningkatan permintaan.

Kesimpulan

Meskipun sistem DNS tradisional masih menjadi tulang punggung internet, sistem DNS alternatif dan sistem penamaan berbasis blockchain telah muncul, menawarkan pendekatan berbeda terhadap pendaftaran dan pengelolaan nama domain.

Secara keseluruhan, sejarah Sistem Nama Domain (DNS) mencerminkan evolusi internet dari jaringan akademis kecil menjadi platform komunikasi dan berbagi informasi global. DNS telah memainkan peran penting dalam membuat internet lebih mudah diakses dan ramah pengguna dengan mengganti alamat IP numerik dengan nama domain yang dapat dibaca manusia. Ini terus menjadi komponen fundamental dari internet modern.

Baca juga: Sejarah Evolusi Internet: Dari ARPANET ke World Wide Web.