apa itu meta dan metaverse

Apa Itu Meta Platforms, Perusahaan Baru yang Menaungi Facebook?

Siapa diantara anda yang tidak mengenal Facebook, Instagram, dan WhatsApp? Ketiga aplikasi tersebut kini dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bernama Meta Platforms, Inc.

Pada artikel ini Ngoolie.id akan membahas secara singkat apa itu Meta, sejarahnya, dan produk unggulannya.

Meta Platforms, Inc. adalah perusahaan teknologi dari California, America Serikat yang baru yang dibentuk untuk rebranding atau mengganti nama dari Facebook, Inc. Chief Executive Officer (CEO) dari perusahaan ini yaitu Mark Zuckerberg.

Sejarah Singkat Facebook hingga Menjadi Meta Platforms, Inc

Facebook, Inc. memiliki produk utama yang bernama Facebook, sebuah jaringan layanan media sosial yang kita semua sudah ketahui.

Perkembangan Facebook yang pesat memunculkan keinginan Facebook, Inc. untuk mengakuisisi teknologi dan software dari perusahaan lain.

Akuisisi besar-besaran yang pertama kali dilakukan Facebook, Inc. adalah Instagram. Photo sharing apps ini diakuisisi oleh Facebook, Inc. pada tahun 2012 dengan nilai 1 miliar dolar AS (Sumber: Evelyn M. Rusli dari The New York Times).

Kemudian, akuisisi kedua dilakukan pada tahun 2014, dimana Facebook, Inc. mengakuisisi WhatsApp dari WhatsApp, Inc. dengan nilai sebesar 19 miliar dolar AS (Sumber: Matthew Panzarino dari TechCrunch).

Beberapa bulan kemudian (masih pada tahun 2014), Facebook, Inc. juga membeli perusahaan Oculus VR, LLC dengan nilai 2 miliar dolar AS (Sumber: Stuart Dredge dari The Guardian).

Oculus VR, LLC merupakan sebuah perusahaan dengan produk utamanya berupa virtual reality (VR) yang bernama Oculus VR dan headset VR yang bernama Oculus Rift.

Selain tiga akuisisi tersebut, Facebook, Inc. juga sudah melakukan beberapa akuisisi lain, seperti Onavo, Beat Saber, Giphy, dan Kustomer.

Setelah melakukan beberapa akuisisi, Zuckerberg secara resmi mengumumkan perubahan nama dari Facebook, Inc. menjadi Meta Platforms, Inc. pada tanggal 28 Oktober 2021 melalui Facebook Connect 2021 (Sumber: Facebook Newsroom).

Dari penjelasan ini, maka Meta Platforms, Inc. adalah rebrand (nama baru) dari Facebook, Inc., dimana perusahaan ini membawahi Facebook dan semua layanan yang sudah diakuisisi olehnya.

Alasan Mengganti Facebook, Inc menjadi Meta Platforms, Inc.

Beberapa alasan kuat mengapa Facebook, Inc. memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Meta Platforms, Inc. adalah sebagai berikut.

  • Penyesuaian dengan Visi Terbaru

Salah satu alasan mengapa Facebook, Inc. melakukan rebranding adalah untuk menyelaraskan nama perusahaan dengan visi terbaru yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Jika perusahaan tersebut tidak melakukan rebranding dan tetap bernama Facebook, Inc., maka kesannya perusahaan tersebut seakan-akan hanya memiliki satu produk yaitu Facebook.

Memang sih, awalnya nama dari perusahaan tersebut diambil dari Facebook yang mereka kembangkan sendiri.

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan ini sudah membawahi berbagai layanan selain Facebook. Oleh karena itulah, dibuatkan nama baru yang bisa mencakup semua produk dan visi perusahaan ke depannya.

Apa itu meta? Facebook, Inc memilih nama Meta dari Bahasa Yunani yang berarti beyond atau “melebihi”, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki motivasi yang futuristik, atau jauh ke depan.

Motivasinya yang futuristik ditandai dengan adanya dunia virtual yang sedang mereka kembangkan.

Dunia virtual ini memungkinkan setiap orang tidak hanya bersosialisasi, tetapi juga bermain game, berinteraksi langsung, berbisnis, bekerja, berolahraga, dan kegiatan lain yang biasa dilakukan dalam dunia nyata.

Dunia virtual inilah yang dinamakan sebagai Metaverse, dan itulah sebabnya mengapa perusahaan ini berganti nama menjadi Meta Platforms.

  • Mengubah Image Perusahaan

Alasan yang kedua ini sangat erat kaitannya dengan alasan pertama. Dengan adanya perubahan nama dari Facebook, Inc. menjadi Meta Platforms, Inc., maka image perusahaan ini juga akan otomatis berubah.

Perusahaan ini yang sebelumnya bergerak dalam bidang media sosial semata, sekarang sudah menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang dunia virtual.

  • Menghindari Kebingungan Pengguna

Alasan terakhir di balik penggantian nama ini adalah untuk mencegah terjadinya kebingungan dari para user.

Jika perusahaan tersebut tetap menggunakan nama Facebook, Inc., maka user akan kebingungan apakah Facebook merupakan nama perusahaan atau nama sebuah jejaring sosial yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan.

Selain itu juga, alasan penggantian nama ini adalah untuk mengubah sistem login dari sebuah layanan yang dimiliki oleh perusahaan ini. Salah satu contoh dari alasan ini yaitu Oculus Quest VR.

Sebelum perusahaan ini berganti nama, para pengguna Quest harus menggunakan akun Facebook untuk login ke Quest. Hal ini memang terkesan memudahkan pengguna, agar pengguna tidak perlu mengingat username dan password yang terlalu banyak. Mereka cukup memiliki satu akun saja untuk mengakses semua produk dari perusahaan tersebut.

Namun, di balik kemudahan tersebut, risiko terjadinya kebocoran data juga sangat tinggi, misalkan seperti data pengguna di WhatsApp dapat tersebar di Facebook. Hal ini tentu saja merepotkan penggunanya yang ingin menjaga agar privasi akunnya tetap terjaga.

Selain itu juga, hal ini akan merepotkan jika seorang pengguna ingin menghapus salah satu akunnya tetapi masih ingin menggunakan layanan yang lain. Misalkan saja, jika seseorang ingin menghapus akun Facebook-nya tetapi masih ingin menggunakan Quest, maka ia tidak dapat menghapus akun Facebook tersebut.

Jika ia menghapus akun Facebook tersebut, maka ia otomatis tidak dapat mengakses Quest lagi. Oleh karena inilah, untuk menghindari terjadinya kerepotan seperti ini, maka perusahaan ini berganti nama, sehingga kedepannya setiap produk akan mempunyai akun dan proses login-nya tersendiri.

Apa itu Metaverse?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Meta Platforms, Inc. mempunyai visi besar yaitu menciptakan sebuah dunia virtual bernama Metaverse.

Metaverse dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) yang dikembangkan oleh Oculus VR, LLC. Dengan menggunakan kacamata VR dari Oculus, maka setiap pengguna dapat masuk ke dalam dunia virtual ini.

Teknologi VR awalnya digunakan sebagai salah satu alat gaming. Saat pertama kali dikembangkan, VR dianggap sebagai lompatan besar dalam industri gaming, karena teknologi ini membuat para pemain dapat merasakan sensasi bermain seperti benar-benar berada dalam dunia game tersebut.

Misalkan saja, saat seseorang bermain game perang yang ber-genre first person shooter (FPS), pemain tersebut seakan-akan berada di dalam tempat perang tersebut. Mereka melakukan semua gerakan seperti berjongkok, berlari, menembak, melompat, dan gerakan lain secara real dengan anggota badannya sendiri layaknya sedang berperang.

Karena pemain tersebut melakukan semua gerakan karakternya, maka teknologi VR ini disinyalir mampu memberikan solusi untuk mengatasi dampak kesehatan yang buruk saat bermain game, yaitu kegemukan dan obesitas.

Selain di dunia game, teknologi VR juga terus dikembangkan dalam bidang lain, seperti olah raga dan hiburan.

Orang yang ingin bermain bulutangkis misalnya, tidak perlu lagi mencari lapangan bulutangkis terlebih dahulu agar bisa bermain bulutangkis. Mereka sudah bisa bermain bulu tangkis di dalam kamarnya dengan memanfaatkan teknologi VR.

Beranjak dari perkembangan VR tersebut, Meta Platforms, Inc. berambisi untuk menciptakan Metaverse yang dapat mengakomodir seluruh aktivitas manusia.

Seluruh aktivitas ini nantinya akan diwakili dengan sebuah figur avatar, dan avatar inilah yang akan mewakili diri kita untuk bertemu teman, berolahraga, dan melakukan aktivitas lainnya.

Dengan begitu, maka anda tidak perlu lagi keluar kamar untuk bertemu teman atau berolahraga, cukup mengakses Metaverse dan anda sudah bisa bertemu teman melalui video call, misalnya.

Jika anda suka berbelanja, anda bisa saja berkunjung secara langsung ke sebuah marketplace besar, layaknya anda berbelanja ke sebuah mal.

Dampak Positif dan Negatif dari Metaverse

Berikut ini dampak positif yang dirasakan oleh para pengguna dunia virtual seperti Metaverse.

  1. Aktivitas manusia akan lebih cepat dan mudah, dan manusia dapat beraktivitas tanpa mengenal batasan jarak. Setiap orang bisa bertemu dengan siapapun yang dia mau, kapanpun dan dimanapun.
  2. Produktivitas manusia akan meningkat. Orang tidak perlu menghabiskan banyak waktu di perjalanan dan berdesak-desakan di transportasi umum, atau terjebak macet saat menggunakan kendaraan pribadi.
  3. Jika terjadi pandemi seperti saat ini, maka penyebaran virus dapat dengan mudah diatasi karena kurangnya mobilitas dan interaksi antar manusia. Tentunya, kurangnya mobilitas dan interaksi manusia ini tidak memberikan dampak pada aktivitas perekonomian, karena manusia dapat melakukan semua aktivitas seperti biasanya dalam dunia virtual.

Selain dampak positif, tentunya ada dampak negatif yang harus ditanggung oleh para pengguna dunia virtual. Berikut ini beberapa dampak negatif tersebut.

  1. Orang akan semakin individual dalam dunia nyata karena mereka cenderung larut dalam dunia virtual.
  2. Tidak semua hal dapat dilakukan dalam dunia virtual, seperti menikah dan membangun sebuah keluarga. Keberadaan dunia virtual dapat menghilangkan makna sebuah pernikahan dan keluarga.
  3. Dengan dunia virtual, orang akan lebih sulit menerima kekurangan dirinya, terutama kekurangan fisik.

Dalam dunia virtual, interaksi dilakukan antar avatar atau karakter yang dibuat oleh pengguna untuk merepresentasikan dirinya.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk memalsukan keberadaan dirinya yang sebenarnya.

Misalkan saja, orang yang pendek di dunia nyata ternyata memiliki avatar dengan tubuh yang jangkung, atau orang yang gemuk di dunia nyata ternyata memiliki avatar dengan tubuh yang langsing.

Hal ini sangat berpotensi menimbulkan kompetisi yang tidak sehat, karena setiap orang berlomba-lomba membuat avatar yang sempurna dan mampu menutupi kelemahan fisiknya, sehingga lama kelamaan orang akan lebih sulit menerima kekurangan fisiknya.

Itulah dampak positif dan dampak negatif dari adanya Metaverse. Karena adanya dampak positif dan negatif inilah, maka sudah sepatutnya Metaverse ini diteliti kembali dampaknya, apakah lebih memberikan dampak positif atau justru lebih banyak memberikan dampak negatif kepada para penggunanya.

Terlepas dari semuanya, teknologi digital menjadi teknologi yang akan terus berkembang dimasa depan. Mari kita terus tanggap dan up to date terhadap perkembangan zaman dengan tetap menyeleksi dan menghindari setiap dampak buruk dari setiap perkembangan teknologi.