Tahukah Kamu? Instagram Dulunya Bernama Burbn

Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak digunakan saat ini, apalagi di kalangan anak muda. Bisa dikatakan bahwa media sosial ini menjadi salah satu media sosial yang paling pesat perkembangannya dalam satu dekade terakhir.

Namun, di balik perkembangannya yang pesat itu, tentu ada inisiatif dan ide yang inovatif dari para penemunya terdahulu. Pada artikel kali ini Ngoolie.id akan mengulasnya secara singkat mengenai sejarah dari platform media sosial yang paling terkenal saat ini.

Awal Mula Instagram

Instagram pertama kali dikembangkan di Kota San Francisco, California, Amerika Serikat pada tahun 2009. Awalnya, platform ini dinamakan Burbn oleh penemunya yaitu Kevin Systrom dan Mike Krieger.

Systrom pada saat itu merupakan salah satu lulusan dari Universitas Stanford, dan pernah mengikuti magang di Odeo, sebuah perusahaan yang nantinya berkembang menjadi Twitter. Setelah dari Odeo, ia bekerja di perusahaan Google sebagai salah satu staf pengembangan internal bagi perusahaan.

Setelah bekerja di Google selama beberapa tahun, Systrom memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan startup. Perusahaan yang dimasukinya yaitu Nextstop, sebuah startup yang bergerak dalam bidang travelling. Di sana ia sebagai salah satu staf marketing.

Selama bekerja di Nextstop, Systrom belajar coding semalaman. Dapat dikatakan bahwa dirinya selalu menjalani rutinitas sehari-harinya dengan sangat produktif: pada pagi sampai sore hari ia bekerja, sementara pada malam harinya ia belajar mengoding. Hasil awalnya dalam mempelajari koding yaitu berupa sebuah aplikasi purwarupa (prototype) yang ia namakan Burbn. Aplikasi ini dikembangkan olehnya sebagai salah satu cara agar orang dapat check-in di manapun mereka berada.

Selain fitur check-in-nya yang dapat dilakukan di mana saja, Burbn juga memiliki fitur mem-posting rencana atau plan kepada beberapa orang seperti rekan kerjanya, dan membagikan foto. Pada saat itu, fitur check-in berdasarkan lokasi merupakan suatu fitur yang cukup terkenal saat itu, sehingga fitur check-in pada Burbn juga dianggap biasa bagi banyak orang.

Namun, banyak yang senang dengan fitur membagikan foto pada Burbn, karena fiturnya dianggap unik dan berbeda dari yang sudah pernah sebelumnya. Memang saat itu sudah ada aplikasi yang mengutamakan fitur membagikan foto, seperti Flickr dan Foursquare, namun Burbn menyajikan fitur tersebut tampak kekinian, berbeda dari Flickr maupun Foursquare.

Mendapat Suntikan Dana Pengembangan dari Investor

Systrom kemudian memutuskan untuk mengikuti sebuah acara di suatu perusahaan yang bernama Baseline Venture. Dari pesta tersebut, Systrom bertemu dengan Steve Anderson yang merupakan investor sekaligus pendiri dari Baseline.

Dalam pesta tersebut, Systrom kemudian menceritakan Burbn kepada Anderson. Setelah kesekian kalinya mereka bertemu, Anderson tertarik untuk menginvestasikan dananya dalam mengembangkan Burbn. Saat itu, Anderson memberi dana kepada Systrom sebesar US$ 250.000.

Setelah mendapat dana dari Anderson, Systrom memutuskan untuk keluar dari Nextstop. Dua minggu kemudian, Systrom mengetahui bahwa ternyata banyak orang yang ingin menginvestasikan uangnya agar Burbn dapat terus dikembangkan.

Dua orang investor besar yang bernama Marc Andreesen dan Ben Horowitx juga mengungkapkan bahwa mereka tertarik dengan purwarupa Burbn tersebut. Dari ketertarikan tersebut, Andreesen dan Horowitx memutuskan untuk memberikan dana sebesar US$ 250.000. Sejak kedua investor tersebut memberikan dana, Systrom akhirnya mendapat dana dengan total US$ 500.000 hanya dalam beberapa minggu.

Dana yang Systrom peroleh sebesar US$ 500.000 dalam hanya dua minggu membuat Systrom terus berusaha agar Burbn terus menyajikan fitur-fitur yang menarik. Systrom juga sudah memutuskan agar Burbn lebih berfokus pada fitur membagikan fotonya daripada fitur check-in dan plan posting.

Kolaborasi dengan Teman

Walaupun konsep Burbn dan dana sudah Systrom dapatkan, namun bukan berarti Systrom ingin mengembangkan Burbn sendirian. Pada titik ini, Systrom masih membutuhkan sebuah tim untuk membantunya dalam proses pengembangan Burbn ini.

Systrom akhirnya meminta Mike Krieger, temannya dahulu waktu ia berkuliah di Universitas Stanford. Waktu itu, Krieger bekerja sebagai seorang engineer dan juga sedang mengembangkan sebuah purwarupa aplikasi chatting yang disebut Meebo.

Setelah Krieger menyelesaikan Meebo, Krieger kemudian memutuskan untuk membantu Systrom dan berfokus dalam pengembangan Burbn.

Setelah Krieger memulai untuk fokus dalam pengembangan Burbn, mereka berdua mulai menyusun kembali konsep awal Burbn agar semakin kekinian. Setelah beberapa bulan bekerja, Burbn akhirnya dirasa siap untuk dirilis secara beta di Amerika Serikat.

Mundur Selangkah untuk Melesat Lebih Jauh

Pada saat itu, Burbn menerima banyak sekali tanggapan positif, namun Systrom dan Krieger merasa Burbn semakin lama semakin mirip dengan Foursquare. Akhirnya, mereka berdua kembali menyusun ulang konsep Burbn, terlepas dari banyaknya tanggapan positif yang mereka terima.

Systrom dan Krieger mengambil langkah yang cukup berani, yaitu membuang semua fitur check-in dan plan posting Burbn, dan benar-benar berfokus pada fitur membagikan foto. Dari fitur ini, mereka menambahkan dan mengembangkan fitur komentar dan tombol hati (liking) pada foto.

Inspirasi mereka yang utama berasal dari aplikasi Hipstamatic yang sudah pernah ada sebelumnya. Mereka sangat suka dengan fitur filter yang bisa mengubah warna foto dalam sekejap, terutama foto yang diambil dari kamera ponsel.

Pada saat itu, kualitas kamera ponsel masih sangat jelek, dan agar foto dapat lebih cantik diperlukanlah filter. Mereka ingin menggabungkan fitur filter dari Hipstamatic itu dengan fitur membagikan foto, sehingga orang dapat mengambil foto langsung dari ponsel, menambahkan filter, dan langsung membagikan foto tersebut kepada banyak orang.

Mengubah Nama Menjadi Instagram

Penggabungan fitur ini membuat aplikasi ini secara tidak langsung merupakan aplikasi media sosial berbasis foto. Dari sinilah maka nama Burbn berganti nama menjadi Instagram, nama yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu instant camera (kamera instan) dan telegram.

Setelah berganti nama, mereka menyelesaikan aplikasi purwarupa tersebut selama delapan minggu. Kemudian, mereka meminta tolong kepada seorang teman untuk melakukan beta test terhadap aplikasi purwarupa Instagram yang telah mereka kembangkan.

Akhirnya, setelah menyelesaikan beberapa bug pada aplikasi tersebut, mereka kemudian merilisnya secara resmi. Sampai saat ini, tercatat bahwa tanggal perilisan Instagram secara resmi yaitu pada tanggal 6 Oktober 2010 pada operasi sistem iOS.